ADVERTISEMENT
Kliksaja Riau
No Result
View All Result
  • Home
  • Kliknews Riau
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum-Kriminal
    • Sosial Budaya
    • Lintas Daerah
    • Nasional
  • Special Klik
  • Klik-Talk
  • Klik Riau TV
  • Opini
KLIKSAJA.CO
  • Home
  • Kliknews Riau
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum-Kriminal
    • Sosial Budaya
    • Lintas Daerah
    • Nasional
  • Special Klik
  • Klik-Talk
  • Klik Riau TV
  • Opini
No Result
View All Result
Kliksaja Riau
No Result
View All Result
Home Opini

Berbagi Pengalaman di Bulan Ramadhan dan Impian Seorang Diaspora Indonesia di Amerika

by redaksi
17 April 2022
4 min read
0
Berbagi Pengalaman di Bulan Ramadhan dan Impian Seorang Diaspora Indonesia di Amerika

Oleh: Saleh Mude, Mahasiswa HIU, Hartford, Connecticut, USA.

 

BACA JUGA

APENMASI, LaNyalla dan Masa Depan Indonesia

APENMASI, La Nyalla Mattalitti dan Perjuangan Menghapus Kesenjangan Sosial

Aliansi UEU-ASU Cintana, Aset ASEAN

Saya bersama keluarga, istri dan anak ketiga saya sudah lebih delapan bulan di kota Hartford, Connecticut, Amerika Serikat untuk melanjutkan studi saya di program master dan philosophy doctor di kampus Hartford International University (HIU) for Religion and Peace di bidang Interreligious Studies dengan scholarship dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Saya menikmati suasana belajar yang kondusif dan mencerahkan.

Sebagai seorang Muslim, saya telah melihat dan membaca sepenggal sejarah, pejuang-pejuang awal Islam, realita dan pengalaman atau suka-duka orang-orang Islam (Muslim) di Amerika, terutama di kota New York dan Hartford. Di antaranya: Pertama, saya telah menemukan data hasil survei Gallup tahun 2016, menunjukkan bahwa jumlah orang Muslim di Amerika, hingga hari ini, belum mencapai angka 1,5% (persen) atau 3 juta dari 300 juta, jumlah total penduduk Amerika.

Mayoritas penduduk Amerika menganut agama Kristen, mencapai 73,7%, disusul oleh kelompok orang-orang yang tidak ingin mengetahui agama, disebut komunitas agnostik atau atheis, 20,8%. Disusul non-Kristen seperti agama Mormon, Hindu, Buddha, Konghucu, dll, 7,9%, kemudian penganut Yahudi 2,1% dan umat Islam, 0,8%. Data ini tentu mengalami perubahan setelah lima tahun. Jumlah penduduk Amerika per tahun 2021, sudah mencapai 3.32 juta, terbesar ketiga setelah Cina, 1,44 miliar dan India, 1,4 miliar, dan Indonesia urutan keempat setelah Amerika, 276 juta orang.

Kedua, pada Desember 2021, saya telah menulis proposal disertasi berjudul: “Diaspora Muslim Indonesia di Amerika: Sebuah Tinjauan Sosiologis-Antropologis tentang Pertemuan Dua Budaya dan Agama yang Berbeda.” Untuk mendapatkan hipotesis awal, saya telah mengirimkan beberapa pertanyaan kepada puluhan orang Muslim Indonesia yang sudah lama di Amerika, misalnya: berapa lama anda di Amerika?; apakah anda kaget melihat gedung-gedung pencakar langit?; apakah anda sulit menemukan makanan dan minuman halal?; bagaimana anda melaksanakan ibadah shalat lima waktu, shalat Jumat, shalat Idul Fitri, dan Idul Adha?

Jawaban yang saya peroleh dan itu telah menjadi hipotesis awal di proposal disertasi saya, adalah: mereka umumnya senang bisa menginjakkan kakinya di Amerika, mereka merasa impiannya terkabul; mereka takjub melihat gedung-gedung pencakar langit, seperti yang dibayangkan ketika masih di Indonesia; mereka merasa mudah menemukan makanan dan minuman halal; mereka merasa mudah melaksanakan shalat lima waktu, walaupun shalat mereka sering dijamak (digabung); mereka dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik, kendati ada waktu tertentu, di musim panas (summer), mereka harus puasa hingga 17 jam.

Pada Ramadhan tahun ini, kami puasa selama 14 jam, sahur sebelum pukul 04.50 AM dan berbuka pada pukul 17.30 PM. Mereka juga merasa tidak mengalami kendala mencari masjid untuk shalat Jumat dan Idul Fitri atau Idul Adha. Kesimpulan saya, umat Islam di Amerika, tidak mengalami banyak hambatan dalam beribadah, makan, puasa, dan shalat Lebaran.

Menurut informasi dari salah seorang teman sesama diaspora asal Indonesia, Bapak Syaiful Hamid, Ketua KKSS New York, lebih 40 tahun di Amerika, jumlah masjid di New York sebelum peristiwa 9/11, 2001, pengeboman World Trade Center, hanya 40-an. Kini, jumlahnya sudah mencapai 400 lebih masjid, termasuk 3 milik orang Indonesia, Masjid Al-Hikmah, bisa menampung 400 orang, dan Masjid Nurul Amirul Mukminin I dan II, milik orang Bugis.

Phobia-Islam adalah istilah yang cukup mengkhawatirkan banyak Muslim di luar negeri, termasuk saya sebelum meninggalkan Jakarta, 30 Juli 2021. Tapi, alhamdulillah, hingga hari ini, saya tidak pernah mendengar kisah atau keluhan teman-teman sesama Muslim diaspora, termasuk Muslim non-Indonesia. Walaupun menurut berita, perilaku diskriminatif atau phobia terhadap umat Muslim sempat menjadi ancaman berbahaya setelah tragedi pengeboman WTC, 9/11.

Penutup

Sebagai penutup, saya termasuk penumpang gerbong kereta orang-orang yang optimis melihat masa depan Islam di Amerika. Salah satu buktinya, awal Ramadhan kemarin, ratusan orang kumpul shalat tarawih berjamaah di pelataran Times Square,” Manhattan, New York City, dan diprediksi jumlah umat Islam pada tahun 2050 akan mencapai 5-6 juta orang atau mendekati 2% dari total penduduk Amerika.

Di kota saya, Hartford, Ibukota negara bagian Connecticut, 2 jam naik mobil dari New York, jumlah Muslim mungkin tidak mencapai seribu orang. Tapi, kami merasa menyaman beribadah dan setiap ada undangan, makanan yang disediakan selalu diberi kode halal, dan keluarga saya tidak merasa kesulitan menemukan makanan dan bumbu halal, termasuk ikan segar dan beras, makanan pokok saya sekeluarga sebagai orang Bugis, dan kebanyakan pemilik toserba (groseri) halal adalah orang Pakistan dan India.

Terakhir, sebagai orang yang berjiwa nomaden, kepingin lama menghirup udara di negeri Uncle Sam, agar kemampuan berbahasa dan menulis bahasa Inggris saya dan keluarga seperti air mengalir, dan bermimpi segera mengajak teman-teman dan tokoh-tokoh Muslim Indonesia untuk merintis (membuat proposal), membeli dan merenovasi sebuah gedung yang memiliki izin rumah ibadah, untuk mengelola lembaga pendidikan dan sosial yang modern di Amerika. Jika impian ini terwujud, anak-anak atau turis asal Indonesia ketika datang ke Amerika, mereka sudah punya tempat singgahan pertama. Semoga.

 

Hartford, 15 April 2022

Tags: asConnectitutSaleh Mude
ShareTweetSend

Related Posts

Uji Coba Rudal Balistik, AS Usulkan Sanksi Berat untuk Korea Utara
Internasional

Uji Coba Rudal Balistik, AS Usulkan Sanksi Berat untuk Korea Utara

13 Januari 2022
Arab Saudi Hancurkan 9 Gudang Persenjataan Houthi di Sanaa
Internasional

Arab Saudi Hancurkan 9 Gudang Persenjataan Houthi di Sanaa

24 Desember 2021
Perusahaan Intel AS Hindari Pasokan Barang  dari Xinjiang
Internasional

Perusahaan Intel AS Hindari Pasokan Barang dari Xinjiang

23 Desember 2021
Iran Adakan Latihan Militer di Dekat Pembangkit Nuklir Bushehr
Internasional

Iran Adakan Latihan Militer di Dekat Pembangkit Nuklir Bushehr

20 Desember 2021
Israel akan Serang Langsung Iran dalam Waktu Dekat, Berikut Wawancara dengan Pakar Militer AS
Internasional

Israel akan Serang Langsung Iran dalam Waktu Dekat, Berikut Wawancara dengan Pakar Militer AS

18 Desember 2021
Rusia Larang Ukraina dan Negara-Negara Bekas Soviet Bergabung dengan NATO
Internasional

Rusia Larang Ukraina dan Negara-Negara Bekas Soviet Bergabung dengan NATO

18 Desember 2021
Leave Comment

Recommended

Kemendikbud Dorong PPDB 2020 Secara Daring

29 Mei 2020
Bertambah 4.823 Pasien, Kasus Positif COVID-19 Catat Rekor Tiga Hari Berturut-turut

Plt Jubir KPK: 31 Pegawai KPK Mengundurkan Diri Sepanjang 2020

26 September 2020

Gelar FGD Bahas Peluang Inovasi Pelayanan Publik Kependudukan dan Catatan Sipil Berbasis Elektronik di kantor Wali Kota Medan

11 November 2020

KLIK MAGAZINE

Populer

  • KLIKTV: Kota Batam VS Kota Pekan Baru Riau

    KLIKTV: Kota Batam VS Kota Pekan Baru Riau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyambut Hari Jadi Kabupaten Kampar ke 71 tahun 2021, Mulai tanggal 01 S/D 06 Februari menggunakan Pakaian Melayu Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Desa Wisata Pinge Hadirkan Wisata Desa Suasana Bali Asli Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KLIKTV: Bedah Kawasan Kampung Melayu ‘Kampung Regeneration’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dr. Faizal Hafied, Presiden DPN Indonesia yang Berkomitmen Dukung Sinergitas Antar Lembaga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kliksaja Riau

Kliksajariau.co, media online Riau inspiratif dan aspiratif. Bagian dari Kliksaja.co network.

Terbaru

  • Membedah Simulasi 4 Pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024
  • JFS, Lecturio dan Mobile Learning UNJ: Wujud Revolusi Teknologi Pendidikan
  • Juara POI 2022 Jabat Wamendagri, John Wempi : Bentuk Apresiasi Mendagri Terhadap Penyelenggaraan Putri Otonomi Indonesia

Kategori

  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum-Kriminal
  • Internasional
  • Klik Riau TV
  • Klik-Talk
  • Lintas Daerah
  • Nasional
  • Opini
  • Politik
  • Riau Terkini
  • Sepak Bola
  • Sosial Budaya
  • Special Klik

Copyright Kliksajariau.co, 2020.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kliknews Riau
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum-Kriminal
    • Sosial Budaya
    • Lintas Daerah
    • Nasional
  • Special Klik
  • Klik-Talk
  • Klik Riau TV
  • Opini

Copyright Kliksajariau.co, 2020.

Close Ads X